Shaf Shalat Terbaik
Berlomba-lomba dalam mendapatkan shaf terdepan.
Hadits #1084
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( خيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا ، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا ، وَشَرُّهَا أوَّلُهَا )) رَوَاهُ مُسلِمٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baiknya
shaf laki-laki adalah yang pertama, dan sejelek-jeleknya adalah yang terakhir.
Sedangkan sebaik-baiknya shaf perempuan adalah yang terakhir dan yang paling
jeleknya adalah yang pertama.”
(HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 440]
Faedah hadits:
1.
Disunnahkan bagi laki-laki untuk hadir lebih awal ke
masjid supaya bisa mendapatkan shaf pertama.
2.
Disunnahkan bagi wanita untuk hadir belakangan agar bisa
mendapatkan shaf terakhir. Hal ini dinyatakan oleh Syaikh Salim bin ‘Ied
Al-Hilaly hafizahullah.
3.
Islam mengajarkan untuk menjauhi pergaulan yang terlalu
bebas dengan lawan jenis.
4.
Wanita hendaknya keluar lebih dahulu dari masjid sebelum
laki-laki agar tidak bersinggungan dengan lawan jenis (terjadi ikhtilath).
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha,
ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا سَلَّمَ قَامَ النِّسَاءُ حِينَ يَقْضِى تَسْلِيمَهُ ، وَيَمْكُثُ هُوَ فِى مَقَامِهِ يَسِيرًا قَبْلَ أَنْ يَقُومَ . قَالَ نَرَى – وَاللَّهُ أَعْلَمُ – أَنَّ ذَلِكَ كَانَ لِكَىْ يَنْصَرِفَ النِّسَاءُ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الرِّجَالِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
jika salam dari shalat, para jama’ah wanita kala itu berdiri. Beliau tetap
duduk di tempat beliau barang sebentar sebelum beranjak. Kami melihat –wallahu
a’lam– hal itu dilakukan supaya wanita bubar lebih dahulu sebelum berpapasan
dengan para pria.”
(HR. Bukhari, no. 870)
5.
Makmum laki-laki lebih dekat dengan imam. Kesimpulan
lainnya, makmum perempuan tidak boleh di depan jamaah laki-laki dalam shalat
berjamaah.
6.
Laki-laki lebih kuat dalam menyampaikan risalah dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
dibanding perempuan. Karenanya laki-laki ditempatkan di depan dan shaf terdepan
adalah yang terbaik untuk mereka.
Hadits #1085
وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – رَأَى فِي أَصْحَابِهِ تَأَخُّراً ، فَقَالَ لَهُمْ : (( تَقَدَّمُوا فَأتَمُّوا بِي ، وَلْيَأتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ ، لاَ يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللهُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat di antara
para sahabatnya ada yang terlambat, maka beliau bersabda kepada mereka, “Majulah
kalian, ikutilah aku dan hendaklah orang setelah kalian mengikuti kalian. Satu
kaum terus-menerus terlambat sampai Allah pun mengakhirkan mereka.”
(HR.
Muslim) [HR. Muslim, no. 438]
Faedah hadits:
1.
Semangatnya rasul dalam mengajarkan ilmu.
2.
Siapa yang telat dalam meraih ilmu dan mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga
telat dalam menjauhi maksiat, maka Allah akan mengakhirkan dia dari rahmat dan
pahala yang besar.
3.
Bolehnya mengikuti orang yang menyampaikan suara imam
ketika orang di belakang tidak melihat dan mendengar imam secara langsung atau
makmum di belakang bisa mengikuti orang yang berada pada shaf di depannya.
Hadits #1086
وَعَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا فِي الصَّلاَةِ ، وَيَقُولُ : (( اِسْتَوُوْا وَلاَ تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ ، لِيَلِيَنِي مِنْكُمْ أُولُو الأَحْلاَمِ وَالنُّهَى ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ )) رَوَاهُ مُسلِمٌ
Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengusap
pundak-pundak kami ketika shalat dan berkata, “Luruskanlah dan janganlah
berselisih, sehingga berselisih pula hati-hati kalian. Hendaklah orang-orang
yang dewasa dan berakal (yang punya keutamaan) dekat denganku, lalu diikuti
orang-orang setelah mereka, lalu orang-orang setelah mereka.”
(HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 432].
Faedah hadits:
1.
Shaf yang lurus menunjukkan bersatunya umat. Berarti
menunjukkan pentingnya persatuan di atas akidah yang benar dan dibencinya
perpecahan.
2.
Berbeda dalam lahiriyah (wujudnya tidak lurusnya shaf)
bisa menunjukkan adanya perselisihan dalam batin. Ini menunjukkan pengaruhnya
lahiriyah pada batin, begitu pula sebaliknya.
3.
Hendaknya yang berada di dekat imam adalah para penghafal
Al-Qur’an dan orang berilmu yang paham Al-Qur’an dan As-Sunnah kemudian orang
yang di bawah itu dan seterusnya.
4.
Orang berilmu yang paham Al-Qur’an dan As-Sunnah punya
keutamaan sehingga ia lebih didahulukan menjadi imam dibanding lainnya.
Comments