Keutamaan Shalat Lima Waktu
KEUTAMAAN
SHALAT
Saudaraku … banyak di antara yang mengaku muslim yang belum sadar dengan shalat.
Padahal shalat lima waktu punya keutamaan yang begitu besar. Rumaysho.Com insya
Allah akan menjelaskannya dari dalil-dalil yang shahih hingga beberapa point.
1- Shalat adalah sebaik-baik amalan setelah dua kalimat syahadat.
Ada hadits muttafaqun ‘alaih sebagai
berikut,
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا ». قَالَ قُلْتُ
ثُمَّ أَىٌّ قَالَ « بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ». قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ «
الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ »
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku
pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan
apakah yang paling afdhol?” Jawab beliau, “Shalat pada waktunya.” Lalu
aku bertanya lagi, “Terus apa?” “Berbakti pada orang tua“, jawab Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. “Lalu apa lagi”, aku bertanya kembali. “Jihad
di jalan Allah“, jawab beliau. (HR. Bukhari no. 7534 dan Muslim no. 85)
2- Shalat lima waktu mencuci dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَرَأَيْتُمْ
لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ،
مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ
شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ
بِهَا الْخَطَايَا »
“Tahukah
kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara
kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan
tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa
sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat
lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan
Muslim no. 667)
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,
مَثَلُ
الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ
يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ». قَالَ قَالَ الْحَسَنُ وَمَا
يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ الدَّرَنِ
“Permisalan
shalat yang lima waktu itu seperti sebuah suangi yang mengalir melimpah di
dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu
setiap hari lima kali.” Al Hasan berkata, “Tentu tidak tersisa kotoran
sedikit pun (di badannya).” (HR. Muslim no. 668).
Dua hadits di atas menerangkan tentang
keutamaan shalat lima waktu di mana dari shalat tersebut bisa diraih
pengampunan dosa. Namun hal itu dengan syarat, shalat tersebut dikerjakan
dengan sempurna memenuhi syarat, rukun, dan aturan-aturannya. Dari shalat
tersebut bisa menghapuskan dosa kecil -menurut jumhur ulama-, sedangkan dosa
besar mesti dengan taubat. Lihat Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhis Sholihin
karya Syaikh Musthofa Al Bugho dkk, hal. 409.
3- Shalat lima waktu menghapuskan dosa
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ
مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Di
antara shalat yang lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat lainnya, di
antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan lainnya, itu akan menghapuskan dosa di
antara keduanya selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no.
233).
4- Shalat adalah cahaya di dunia dan akhirat
مَنْ
حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ
بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ
وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
“Siapa
yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari
kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti,
dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun,
Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” (HR. Ahmad 2: 169. Syaikh Syu’aib Al
Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Disebutkan dalam hadits Abu Malik Al Asy’ari,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّلاَةُ
نُورٌ
“Shalat
adalah cahaya.” (HR. Muslim no. 223)
Juga terdapat hadits dari Burairah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
بَشِّرِ
الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
“Berilah
kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya
kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud
no. 561 dan Tirmidzi no. 223. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi
taufik.
Comments